Modus operandi baru polrestabes bandung bongkar praktik peredaran sabu oplosan yang dikenal sebagai “blue ice” di Bandung.
Pelaku utama dalam kasus ini adalah seorang pria berinisial DP. Dibawah ini anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya seputaran Info Kejadian Bandung.
Apa Itu Sabu Oplosan ‘Blue Ice’? Kenali Bahayanya
Sabu oplosan yang dikenal dengan nama ‘Blue Ice’ adalah narkotika jenis sabu yang telah dicampur dengan bahan kimia berbahaya. Baik zat sintetis maupun bahan beracun lainnya. Tujuan oplosan ini biasanya untuk menambah volume barang agar lebih banyak dijual dan memberikan efek yang berbeda.
Namun, penggunaan sabu oplosan ini justru berbahaya karena efek sampingnya yang sulit diprediksi, mulai dari kerusakan organ dalam, gangguan mental, hingga risiko kematian mendadak. ‘Blue Ice’ dikenal memiliki warna biru yang khas dan aroma yang lebih menyengat dibanding sabu biasa.
Kronologi Pengungkapan Kasus
Peredaran sabu “blue ice” di Bandung menggunakan modus baru yang terbilang mengerikan, di mana sabu dicampur dengan bahan-bahan tambahan agar terlihat lebih premium. Pelaku, DP, mencampurkan sabu asli dengan etanol dan pewarna biru untuk memberikan kesan eksklusif dan menaikkan harga jualnya.
Sabu berwarna biru ini bukanlah produk asli yang biasa beredar di pasar gelap, melainkan hasil modifikasi. Meskipun tampilannya “kinclong” dan disebut “blue light” atau “blue ice”, campuran zat ini justru membuatnya lebih berbahaya bagi pengguna.
Jaringan Virtual Pelaku
Kasus ini terungkap setelah polisi menelusuri jaringan yang mengandalkan komunikasi melalui aplikasi perpesanan. Pelaku berinisial DP mempelajari cara meracik sabu “blue ice” ini secara virtual dari seseorang yang berada di luar kota.
Bahan-bahan untuk membuat sabu oplosan ini juga didapatkan oleh DP secara daring. DP bahkan mendapatkan petunjuk racikan melalui video call dari sosok berinisial W, yang saat ini masih dalam pengejaran aparat kepolisian.
Setelah sabu diolah dan warnanya berubah, DP akan menunggu instruksi dari W untuk “menempelkan” barang haram tersebut di lokasi yang sudah ditentukan.
Baca Juga: Aksi Nekat! Pilot Drone Kirim Sabu ke Lapas Bandung, Polisi Langsung Bertindak!
Penangkapan dan Barang Bukti
Tersangka DP berhasil diamankan oleh Satuan Reserse Narkoba Polrestabes Bandung. Dari tangan DP, polisi berhasil menyita barang bukti sebanyak 156 gram sabu. Menurut pengakuannya, DP baru pertama kali melakukan praktik ini dan masih dalam tahap belajar, bahkan memperlihatkan video tutorial cara pembuatannya kepada polisi.
Pihak kepolisian saat ini masih terus mendalami jaringan ini dan memburu sosok W yang diduga sebagai dalang di balik peredaran sabu modifikasi ini.
Penemuan Kasus Narkotika Lainnya
Penangkapan DP merupakan bagian dari upaya Satuan Reserse Narkoba Polrestabes Bandung yang berhasil menangkap total 51 tersangka selama bulan Juni. Dalam periode tersebut, sebanyak 38 kasus narkotika dan obat terlarang berhasil diungkap di wilayah Kota Bandung.
Dari seluruh pengungkapan tersebut, Satresnarkoba mengamankan berbagai barang bukti, termasuk 858,019 gram sabu, 1.032,65 gram tembakau sintetis, 35 ml bahan sintetis, 2.859 butir ekstasi, 131 gram ganja, 31.729 obat keras terlarang, serta uang tunai sebesar Rp 9 juta.
Bahan Campuran dan Dampaknya
Dalam aksinya, DP mencampur 8 gram sabu asli dengan 10 miligram metanol dan zat pewarna biru. Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Budi Sartono menjelaskan bahwa penambahan warna ini bertujuan agar sabu terlihat eksklusif dan dapat dijual dengan harga yang lebih tinggi.
Meskipun demikian, sabu oplosan ini bukan sabu murni dan justru membahayakan nyawa pengguna karena adanya zat campuran yang berbahaya. Kepala Satuan Reserse Narkoba Polrestabes Bandung, AKBP Agah Sonjaya, menegaskan bahwa tujuan DP mengubah warna sabu ini adalah untuk menaikkan harga jualnya.
Untuk update terbaru dan informasi lengkap seputar berbagai kejadian di Bandung, seperti bencana alam, kemacetan, dan kegiatan masyarakat, anda bisa kunjungi Info Kejadian Bandung.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari bandung.bisnis.com
- Gambar Kedua dari jabar.tribunnews.com