Kawasan wisata Kawah Putih di Ciwidey, Bandung, kembali menjadi sorotan setelah seorang wisatawan dilaporkan meninggal dunia saat pendakian.

Kejadian tragis ini terjadi pada Sabtu sore, 5 Juli 2025, dan diduga kuat terkait dengan kondisi cuaca ekstrem serta kurangnya persiapan fisik pengunjung. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bandung (Kadisbudpar), Wawan A. Ridwan, memberikan pernyataan resmi terkait insiden ini dan langkah-langkah yang diambil untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.
Kronologi Kejadian di Kawah Putih
Korban yang diketahui berinisial DB, warga Ciparay, melakukan pendakian ke Puncak Sunan Ibu, salah satu jalur di kawasan Kawah Putih. Sekitar pukul 15.30 WIB, korban ditemukan meninggal dunia di lokasi pendakian. Sebelumnya, kondisi cuaca di kawasan tersebut sangat buruk dengan kabut tebal dan suhu dingin yang ekstrem.
Menurut informasi, korban sempat mengalami hipotermia dan kelelahan sebelum akhirnya meninggal dunia. Evakuasi jenazah dilakukan oleh petugas bersama aparat kepolisian dan dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Oto Iskandar Di Nata (Otista), Soreang.
Kondisi Cuaca Ekstrem di Kawah Putih
Kawah Putih memang dikenal dengan cuaca yang cepat berubah dan suhu yang sangat dingin, terutama di sore hari. Kabut tebal dan angin kencang sering menyelimuti kawasan ini, sehingga berpotensi membahayakan pengunjung yang tidak siap secara fisik maupun perlengkapan.
Site Manager Kawah Putih, Budi Kamal, mengungkapkan bahwa cuaca ekstrem bukan hal baru dan pihak pengelola sudah sering mengimbau agar pengunjung tidak melakukan pendakian saat kondisi cuaca buruk.
Pernyataan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Wawan A. Ridwan, Kadisbudpar Kabupaten Bandung, menyatakan keprihatinannya atas kejadian tersebut. Ia menegaskan bahwa pihaknya sudah berulang kali mengingatkan masyarakat dan wisatawan agar tidak nekat melakukan pendakian saat cuaca ekstrem.
“Cuaca sedang ekstrem, tapi katanya masih ada wisatawan yang nekat mendaki dan tidak mengindahkan imbauan,” ujarnya. Wawan juga menegaskan pentingnya kesadaran pengunjung untuk selalu mematuhi aturan dan memperhatikan kondisi alam demi keselamatan bersama.
Baca Juga: Piala Presiden 2025 di Bandung Tercoreng! Tarif Parkir Fantastis Bikin Geram!
Jalur Pendakian Tidak Resmi dan Risiko yang Ditimbulkan

Korban diduga memulai pendakian dari jalur Sindangreret, sebuah jalur yang sebenarnya bukan jalur resmi menuju Kawah Putih. Meskipun demikian, jalur ini kerap digunakan oleh pengunjung karena dianggap lebih mudah.
Pengelola Kawah Putih sendiri tidak bekerja sama dengan pihak di Sindangreret untuk membuka jalur pendakian, namun tetap menarik tiket masuk di titik akhir untuk memberikan perlindungan asuransi.
Penggunaan jalur tidak resmi ini meningkatkan risiko kecelakaan karena minimnya fasilitas dan pengawasan.
Penanganan dan Pencegahan Dari Pengelola dan Aparat
Setelah insiden, pengelola Kawah Putih bersama aparat kepolisian memperketat pengawasan dan melakukan sosialisasi lebih intensif kepada pengunjung. Penanganan awal terhadap pengunjung yang mengalami hipotermia juga diperkuat.
Pihak kepolisian terus melakukan patroli dan memberikan peringatan agar wisatawan tidak nekat mendaki saat cuaca buruk. Selain itu, edukasi mengenai bahaya cuaca ekstrem dan pentingnya menggunakan jalur resmi terus digalakkan.
Dampak dan Harapan Untuk Keamanan Wisata di Kawah Putih
Kejadian ini menjadi pengingat penting bahwa wisata alam, terutama di kawasan dengan kondisi ekstrim seperti Kawah Putih, memerlukan kesiapan dan kesadaran tinggi dari pengunjung. Kadisbudpar berharap masyarakat dapat lebih bijak dalam memilih waktu dan jalur berkunjung agar keselamatan tetap terjaga.
Selain itu, pengelola diharapkan dapat terus meningkatkan fasilitas dan sistem keamanan demi kenyamanan dan keselamatan wisatawan.
Kesimpulan
Tragedi meninggalnya seorang wisatawan di Kawah Putih Bandung akibat cuaca ekstrem dan pendakian melalui jalur tidak resmi menegaskan pentingnya kewaspadaan dan kesiapan dalam berwisata alam.
Pernyataan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bandung, Wawan A. Ridwan, menegaskan bahwa imbauan untuk tidak mendaki saat cuaca buruk harus dipatuhi demi keselamatan bersama.
Kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi pengunjung dan pengelola agar meningkatkan kesadaran dan pengawasan demi menciptakan lingkungan wisata yang aman dan nyaman bagi semua pihak.
Untuk update terbaru dan informasi lengkap seputar berbagai kejadian di Bandung, seperti bencana alam, kemacetan, dan kegiatan masyarakat, anda bisa kunjungi Info Kejadian Bandung.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari bandung.kompas.com
- Gambar Kedua dari travel.kompas.com