Posted in

Macet di Bandung, Dedi Mulyadi Sebut Lampu Lalu Lintas Sebagai Biang Kerok

Kota Bandung kini kembali menjadi sorotan karena tingkat macet di jalan raya yang semakin parah, terutama pada akhir pekan.

Macet-di-Bandung,-Dedi-Mulyadi-Sebut-Lampu-Lalu-Lintas-Sebagai-Biang-Kerok

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, memberikan pandangannya terkait penyebab utama kemacetan tersebut dan mengusulkan solusi yang cukup kontroversial. Dalam berbagai kesempatan, Kang Dedi, sapaan akrabnya, menyebut lampu lalu lintas sebagai salah satu biang kerok kemacetan di Bandung.

akan memberikan ulasan mengenai pandangan Dedi Mulyadi dan langkah yang tengah disiapkan untuk mengatasi kemacetan di Kota Kembang ini.

Kondisi Kemacetan di Bandung yang Makin Parah

Bandung tercatat sebagai salah satu kota termacet di Indonesia bahkan dunia. Berdasarkan data TomTom Traffic Index 2024, Bandung menempati peringkat pertama kota termacet di Indonesia dan peringkat ke-15 dunia.

Rata-rata waktu tempuh 10 kilometer di Bandung mencapai 32 menit 37 detik, jauh lebih lama dibandingkan kota lain. Kemacetan ini sangat terasa terutama pada Sabtu dan Minggu, saat banyak wisatawan dari Jakarta dan daerah lain datang berlibur ke Bandung.

Dedi Mulyadi Sebut Lampu Lalu Lintas Penyebab Utama

Dalam berbagai pernyataan, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengungkapkan bahwa lampu lalu lintas justru menjadi penyebab utama kemacetan di Bandung. Menurutnya, lampu merah yang terlalu lama dan tidak terintegrasi dengan baik menyebabkan antrean kendaraan yang panjang dan memperlambat arus lalu lintas.

Ia menilai sistem lampu lalu lintas yang ada saat ini kurang efektif dan perlu direvisi agar tidak memperparah kemacetan.

Usulan Penghapusan Lampu Lalu Lintas di Titik-Titik Tertentu

Dedi Mulyadi bahkan mengusulkan agar beberapa lampu lalu lintas di titik-titik rawan kemacetan di Bandung dihilangkan atau diganti dengan sistem lain yang lebih efisien, seperti bundaran atau pengaturan manual oleh petugas lalu lintas. Ia berpendapat bahwa pengaturan lampu lalu lintas yang rigid membuat kendaraan harus berhenti terlalu lama.

Usulan ini mendapat perhatian karena selama ini pengaturan lampu lalu lintas menjadi salah satu solusi utama dalam mengatur lalu lintas perkotaan. Namun, Dedi menegaskan bahwa solusi ini harus disesuaikan dengan kondisi riil di lapangan agar tidak menimbulkan kemacetan berkepanjangan.

Baca Juga: Bandung Kota Termacet, DPRD Usul Ganjil Genap dan Tol Dalam Kota

Pendekatan Terpadu Untuk Atasi Kemacetan

Pendekatan-Terpadu-Untuk-Atasi-Kemacetan

Meski menyoroti lampu lalu lintas, Dedi Mulyadi juga mengakui bahwa kemacetan di Bandung tidak bisa diatasi hanya dengan satu solusi saja. Ia tengah menyiapkan berbagai langkah terpadu, termasuk mendorong pengembangan transportasi publik yang terintegrasi antar daerah. Pengaturan kawasan wisata agar tidak menimbulkan kepadatan berlebih, serta perbaikan infrastruktur jalan.

Dedi juga menyebut perlunya dukungan dari pemerintah pusat, terutama dalam hal perizinan dan investasi untuk pembangunan transportasi massal dan infrastruktur pendukung lainnya.

Reaksi Pemerintah Kota Bandung dan Masyarakat

Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, menanggapi usulan Dedi Mulyadi dengan sikap yang berbeda. Farhan menolak ide pembongkaran atau penghapusan fasilitas seperti Teras Cihampelas yang sempat diusulkan Dedi, dengan alasan menjaga aset dan kemaslahatan masyarakat. Ia juga menegaskan bahwa penanganan kemacetan harus dilakukan secara komprehensif dan melibatkan berbagai pihak.

Sementara itu, masyarakat dan pengamat lalu lintas menyambut baik perhatian Dedi terhadap masalah kemacetan. Ia berharap solusi yang diambil dapat mempertimbangkan aspek keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan.

Harapan dan Langkah Ke Depan

Dedi Mulyadi berharap agar seluruh pemangku kepentingan di Jawa Barat, termasuk pemerintah kabupaten/kota dan masyarakat. Langkah ini dapat bersinergi untuk mengatasi kemacetan yang selama ini menjadi momok. Ia juga mengajak masyarakat untuk lebih menggunakan transportasi publik dan mendukung program pemerintah dalam pengembangan infrastruktur.

Dengan pendekatan yang tepat dan komitmen bersama, diharapkan kemacetan di Bandung dapat berkurang signifikan. Langkah ini sehingga kota kembali menjadi tempat yang nyaman untuk beraktivitas dan berwisata.

Kesimpulan

Kemacetan di Kota Bandung yang semakin parah menjadi perhatian serius Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. Ia menyoroti lampu lalu lintas sebagai salah satu penyebab utama kemacetan dan mengusulkan pengaturan ulang atau penghapusan lampu di beberapa titik untuk memperlancar arus kendaraan.

Meski demikian, solusi kemacetan harus bersifat terpadu melibatkan berbagai aspek mulai dari transportasi publik, infrastruktur, hingga pengaturan kawasan wisata. Reaksi pemerintah kota dan masyarakat menunjukkan perlunya kolaborasi yang erat agar Bandung dapat mengatasi masalah kemacetan dan meningkatkan kualitas hidup warganya.

Untuk update terbaru dan informasi lengkap seputar berbagai kejadian di Bandung, seperti bencana alam, kemacetan, dan kegiatan masyarakat, anda bisa kunjungi Info Kejadian Bandung.


Sumber Informasi Gambar:

  1. Gambar Pertama dari bandung.kompas.com
  2. Gambar Kedua dari detik.com