Warga Jalan Sapan, Bandung, mengeluhkan banjir rutin yang mengganggu aktivitas sehari-hari, seperti perjalanan ke sekolah dan tempat kerja.

Genangan air yang tinggi menyebabkan kerusakan jalan, kendaraan, dan risiko kesehatan akibat air kotor. Warga berharap pemerintah segera memperbaiki drainase dan tanggul untuk mencegah banjir berulang. Temukan informasi terkini seputar peristiwa di Bandung yang hanya ada di Info Kejadian Bandung.
Warga Mengeluhkan Banjir Berkala di Jalan Sapan Bandung
Warga di sekitar Jalan Sapan, Bandung, mengeluhkan banjir yang rutin terjadi saat musim hujan. Kondisi ini mengganggu aktivitas sehari-hari mereka, seperti perjalanan ke tempat kerja dan sekolah. Air banjir seringkali menggenangi jalan hingga ketinggian mencapai lutut orang dewasa.
Salah satu warga mengungkapkan, banjir ini sudah berlangsung bertahun-tahun tanpa ada solusi tuntas. Mereka berharap pemerintah daerah segera melakukan perbaikan sistem drainase dan tanggul agar banjir tidak terus berulang. Air yang menggenang juga menyebabkan kerusakan pada kendaraan dan infrastruktur jalan.
Keluhan warga juga didasari adanya risiko kesehatan akibat air tergenang yang kotor. Kondisi ini rawan menjadi sarang nyamuk dan menimbulkan penyakit kulit serta gangguan pernapasan. Warga intensif mengadakan gotong royong untuk membersihkan saluran air, tetapi masalah tetap berulang.
Faktor Penyebab Banjir di Jalan Sapan Versi Warga dan Ahli
Warga memandang penyebab utama banjir adalah sistem drainase yang kurang memadai dan tersumbat oleh sampah. Banyak saluran air yang tidak berfungsi optimal karena tumpukan sampah plastik dan daun kering. Curah hujan tinggi juga memperparah kondisi genangan air.
Ahli tata kota menambahkan, perubahan tata guna lahan sekitar Jalan Sapan turut berdampak. Banyak area resapan air beralih fungsi menjadi bangunan, sehingga air hujan sulit diserap ke tanah. Hal ini mempercepat terjadinya permukaan air naik secara drastis saat hujan lebat.
Pengelolaan limbah dan sampah yang kurang efektif menjadi faktor tambahan penyumbatan. Mereka menyarankan revitalisasi sistem drainase dan peningkatan kesadaran masyarakat dalam membuang sampah pada tempatnya.
Baca Juga: Bangunan Tua Jadi Penyebab Ruang Kelas SMP 1 Pasundan Ambruk
Akibat Banjir Terhadap Warga dan Lingkungan Sekitar

Banjir yang sering terjadi mengganggu mobilitas dan aktivitas ekonomi warga Jalan Sapan. Pedagang kecil mengalami penurunan omzet karena akses jalan terhambat dan konsumen enggan datang. Anak-anak pun kesulitan menuju sekolah yang memengaruhi proses belajar mereka.
Selain itu, kondisi lingkungan sekitar menjadi lebih rawan terkena dampak banjir. Jalan yang sering tergenang air mengalami kerusakan seperti berlubang dan retakan. Area hijau dan taman kecil juga menjadi sarang nyamuk akibat air tergenang, mengancam kesehatan warga.
Masalah banjir juga menyebabkan stress berkepanjangan bagi warga akibat ketidakpastian situasi setiap hujan. Mereka berharap pemerintah segera turun tangan dengan solusi cepat dan tepat agar kualitas hidup mereka kembali membaik.
Respons Pemerintah dan Langkah Penanganan Banjir
Pemerintah Kota Bandung telah merespon keluhan warga Jalan Sapan dengan melakukan pengecekan lokasi. Dinas terkait mengaku akan melakukan pengerukan saluran drainase dan memperbaiki titik-titik rawan genangan. Mereka menargetkan perbaikan selesai sebelum musim hujan berikutnya.
Pemerintah juga berencana mengedukasi warga mengenai pentingnya menjaga kebersihan saluran air dan membuang sampah pada tempatnya. Upaya kerja sama dengan masyarakat diharapkan dapat mencegah sampah masuk ke drainase dan memperlancar aliran air.
Langkah selanjutnya adalah melakukan studi teknis untuk rencana normalisasi sungai kecil di sekitar Jalan Sapan. Jika diperlukan, pemerintah siap mengalokasikan anggaran tambahan agar solusi penanggulangan banjir optimal dan berkelanjutan. Warga diminta bersabar sambil aktif mendukung program ini.
Tetap ikuti update berita terbaru seputar berbagai kejadian di Bandung yang menarik hanya ada di Info Kejadian Bandung.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari www.detik.com
- Gambar Kedua dari bandung.kompas.com