Posted in

Enam Insinerator Baru Diharapkan Jadi Terobosan Pemkot Bandung Atasi Masalah Sampah

Pemerintah Kota Bandung berencana menambah enam unit insinerator ramah lingkungan guna mengatasi persoalan tumpukan sampah yang semakin kritis.

Enam Insinerator Baru Diharapkan Jadi Terobosan Pemkot Bandung Atasi Masalah Sampah

Penambahan insinerator ini dilakukan setelah pembatasan kuota pembuangan sampah ke Tempat Penimbunan Akhir (TPA) Sarimukti oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Teknologi pembakaran sampah melalui insinerator diyakini menjadi solusi efektif yang tetap memperhatikan aspek lingkungan dan regulasi pemerintah pusat.

Dibawah ini Anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya tentang seputaran Info Kejadian Bandung.

Dasar Penggunaan Teknologi Insinerator

Kepala Bidang Pengelolaan Persampahan dan Limbah B3 DLH Kota Bandung, Salman Faruq, menyebut penggunaan insinerator mengacu pada Permen LH Nomor 70 Tahun 2016. Surat edaran Menteri LHK juga menetapkan standar emisi bagi pengelolaan limbah dengan teknologi termal.

Dengan acuan tersebut, penggunaan teknologi insinerator masih dianggap relevan untuk menanggulangi pengurangan kuota pembuangan sampah di TPA Sarimukti. Pemkot Bandung berharap teknologi ini menjadi alternatif utama dalam mengelola sampah perkotaan yang menumpuk akibat pembatasan tersebut.

Salman menegaskan bahwa penggunaan insinerator dilakukan dengan memperhatikan standar lingkungan yang ketat, sehingga aman dan tidak mencemari udara. Menurutnya, penerapan teknologi ini akan berjalan sejalan dengan regulasi pemerintah pusat guna menjaga keseimbangan ekosistem dan kualitas hidup masyarakat.

Eksisting Dan Penambahan Insinerator di Bandung

Saat ini, Kota Bandung sudah memiliki enam hingga tujuh insinerator aktif yang tersebar di wilayah-wilayah seperti Bandung Kulon, TPS Patrakomala, dan Babakan Sari. Kapasitas tiap insinerator berbeda, dengan sistem pengelolaan yang melibatkan pemerintah maupun kerja sama swasta sebagai investor.

Kerja sama tersebut mendorong efisiensi dan peningkatan kapasitas pengolahan sampah melalui teknologi termal. Dengan adanya insinerator ini, sebagian tumpukan sampah dapat langsung diolah tanpa harus mengandalkan pembuangan ke TPA Sarimukti yang kini sedang dibatasi.

Penambahan insinerator baru di beberapa kecamatan menjadi strategi lanjutan Pemerintah Kota Bandung untuk memperluas jangkauan pengelolaan limbah. Langkah ini dinilai efektif mengurangi volume sampah dan meningkatkan efisiensi pengolahan di kawasan perkotaan.

Baca Juga: Trial Game Dirt 2025 di Bandung, Adu Ketangkasan dan Strategi

Strategi Pemkot Bandung Tambah Enam Insinerator Baru

Enam Insinerator Baru Diharapkan Jadi Terobosan Pemkot Bandung Atasi Masalah Sampah

Tahun 2025, Pemkot Bandung, melalui anggaran kecamatan dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH), berencana menambah enam unit insinerator di sejumlah kecamatan seperti Sukasari, Mandalajati, dan Rancasari. Setiap insinerator baru ini ditargetkan mampu mengolah hingga 10 ton sampah per hari untuk mempercepat pengurangan tumpukan sampah.

Penempatan insinerator di tingkat kecamatan diharapkan mampu lebih efektif mengelola limbah secara lokal, mengurangi beban pembuangan ke tempat pusat, dan meminimalisir penumpukan sampah di wilayah tertentu. Pemasangan dilakukan dengan mengedepankan standar baku mutu emisi sesuai regulasi Kementerian Lingkungan Hidup.

Salman mengimbau pengelolaan insinerator harus berjalan sesuai standar lingkungan agar tidak menimbulkan polusi baru dan tetap ramah lingkungan. Pengawasannya dilakukan secara ketat demi memastikan operasional teknologi termal ini aman untuk masyarakat.

Harapan Pengelolaan Sampah Yang Berkelanjutan

Penambahan insinerator ini menjadi bagian dari upaya besar Pemkot Bandung mengelola sampah kota secara berkelanjutan dengan inovasi teknologi dan regulasi yang mendukung. Di tengah pembatasan pembuangan sampah ke TPA pusat, alternatif pengolahan lokal menjadi sangat penting.

Pengelolaan sampah yang sesuai standar diharapkan memberi dampak positif terhadap kebersihan kota dan menekan pencemaran lingkungan. Langkah ini juga menjadi bagian dari pengurangan emisi gas rumah kaca yang bersumber dari sampah yang menumpuk dan membusuk.

Dengan semakin banyaknya insinerator ramah lingkungan, masyarakat diharapkan semakin sadar pentingnya partisipasi aktif dalam pemilahan dan pengelolaan sampah demi terciptanya Bandung yang bersih, sehat, dan lestari.

Selalu update dengan berita terbaru, informasi terpercaya, dan berita menarik lainnya tentang Bandung yang kami sajikan spesial untuk Anda setiap hari hanya di Info Kejadian Bandung.


Sumber Informasi Gambar:

  1. Gambar Pertama jabar.idntimes.com
  2. Gambar Kedua dlhbandung.org