Posted in

Bandung Kota Termacet, DPRD Usul Ganjil Genap dan Tol Dalam Kota

Bandung, kota yang dikenal dengan julukan Paris van Java, kini menghadapi tantangan besar sebagai kota termacet di Indonesia.

Bandung Kota Termacet, DPRD Usul Ganjil Genap dan Tol Dalam Kota

Survei TomTom Traffic Index 2024 menempatkan Bandung sebagai kota dengan kemacetan terparah di Tanah Air, dengan rata-rata waktu tempuh 10 kilometer mencapai 33 menit. Kondisi ini tidak hanya mengganggu mobilitas warga, tetapi juga berdampak pada ekonomi dan kualitas hidup masyarakat.

Berbagai solusi mulai digulirkan, termasuk usulan dari DPRD Kota Bandung mengenai penerapan sistem ganjil genap dan pembangunan tol dalam kota. Info Kejadian Bandung mengulas secara mendalam penyebab kemacetan di Bandung, dampaknya, serta langkah-langkah strategis yang diusulkan untuk mengatasi masalah tersebut.

Bandung Kota Termacet di Indonesia

Berdasarkan data dari TomTom Traffic Index 2024, Bandung menempati posisi pertama sebagai kota paling macet di Indonesia dengan rata-rata waktu tempuh 33 menit untuk jarak 10 kilometer. Wali Kota Bandung Muhammad Farhan mengakui bahwa kemacetan ini merupakan masalah serius yang harus segera diatasi.

Salah satu penyebab utama kemacetan adalah tingginya jumlah kendaraan pribadi yang terus meningkat, mencapai 2,3 juta kendaraan untuk penduduk sekitar 2,6 juta jiwa. Transportasi umum yang kurang memadai menjadi alasan utama masyarakat lebih memilih kendaraan pribadi, sehingga volume kendaraan di jalan semakin padat.

Dampak Kemacetan Terhadap Ekonomi dan Kualitas Hidup

Kemacetan yang parah membawa dampak negatif yang signifikan bagi perekonomian dan kesejahteraan warga Bandung. Ekonom dari Universitas Pasundan menyatakan bahwa kemacetan menyebabkan banyak waktu dan uang terbuang sia-sia, serta menurunkan produktivitas masyarakat dan pelaku usaha mikro hingga menengah.

Selain itu, kemacetan juga menimbulkan stres dan menurunkan kualitas hidup warga. Waktu tempuh yang panjang dan ketidakpastian perjalanan membuat aktivitas sehari-hari menjadi tidak efisien dan melelahkan.

Baca Juga: Bandung Geser Jakarta Jadi Kota Termacet, Ini Penyebab Utamanya

Usulan DPRD Ganjil Genap dan Rekayasa Lalu Lintas

Bandung Kota Termacet, DPRD Usul Ganjil Genap dan Tol Dalam Kota

Wakil Ketua DPRD Kota Bandung, Edwin Senjaya, menyatakan bahwa kemacetan adalah konsekuensi logis dari pertumbuhan kota besar seperti Bandung. Ia mengusulkan beberapa solusi untuk meminimalisir kemacetan, di antaranya penerapan sistem ganjil genap pada jam sibuk pagi dan sore, terutama di titik-titik rawan macet seperti saat jam masuk sekolah dan pulang kerja.

Namun, penerapan ini harus didasarkan pada kajian yang matang dan koordinasi dengan kepolisian serta instansi terkait. Selain itu, rekayasa lalu lintas secara berkala juga dianggap penting untuk mengatur arus kendaraan dan mengurangi kepadatan di ruas jalan utama.

Pembangunan Tol Dalam Kota Sebagai Solusi Jangka Panjang

Selain pengaturan lalu lintas, DPRD juga menyoroti wacana pembangunan tol dalam kota yang menghubungkan kawasan Ujungberung hingga Pasteur sebagai solusi jangka panjang untuk mengurai kemacetan. Proyek ini diharapkan dapat mengalihkan sebagian besar kendaraan dari jalan arteri yang selama ini padat.

Namun, pembangunan tol ini menghadapi tantangan besar, terutama dalam hal pembebasan lahan dan anggaran yang cukup besar. Meski demikian, tol dalam kota dianggap sebagai salah satu solusi strategis yang harus diperjuangkan demi kelancaran lalu lintas di Bandung.

Pentingnya Pembenahan Transportasi Umum

Salah satu akar masalah kemacetan di Bandung adalah transportasi umum yang belum memadai dan kurang menarik bagi masyarakat. Wali Kota Farhan menegaskan bahwa sistem transportasi umum yang masih berbasis trayek tradisional menjadi penghambat kemajuan. Banyak masyarakat lebih memilih kendaraan pribadi atau transportasi online karena sistem trayek yang kaku dan tidak fleksibel.

Oleh karena itu, pemerintah kota berupaya mengubah sistem transportasi umum agar lebih modern, efisien, dan berbasis digital sehingga dapat menjadi alternatif yang menarik bagi warga. Pembenahan ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada kendaraan pribadi dan menurunkan tingkat kemacetan secara signifikan.

Kesimpulan

Kemacetan di Bandung merupakan masalah kompleks yang dipengaruhi oleh pertumbuhan kendaraan pribadi, infrastruktur transportasi yang kurang memadai, dan karakteristik kota sebagai pusat wisata.

Berbagai solusi seperti penerapan ganjil genap, rekayasa lalu lintas, pembangunan tol dalam kota, serta pembenahan transportasi umum sedang digodok. Solusi-solusi ini merupakan upaya pemerintah dan DPRD Bandung untuk mengatasi persoalan kemacetan.

Meskipun kemacetan tidak bisa dihilangkan sepenuhnya, langkah-langkah strategis berbasis data dan koordinasi lintas instansi diharapkan mampu meminimalisir dampak negatif kemacetan bagi warga dan perekonomian kota. Simak dan ikuti terus Info Kejadian Bandung agar Anda tidak ketinggalan informasi menarik lainnya yang akan terupdate setiap hari.


Sumber Informasi Gambar:

  1. Gambar Pertama dari news.detik.com
  2. Gambar Kedua dari www.detik.com