Pada Rabu sore, 22 Oktober 2025, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, dilanda cuaca ekstrem berupa hujan deras disertai angin kencang.
Kejadian tersebut menyebabkan sejumlah pohon besar tumbang, menutup akses jalan utama, dan mengganggu aktivitas masyarakat.
Meskipun tidak ada korban jiwa, dampak dari bencana hidrometeorologi ini cukup signifikan. Dibawah ini anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya seputaran Info Kejadian Bandung.
Badai Mendadak Menghantam Wilayah Timur Cianjur
Sekitar pukul 15.00 WIB, langit yang semula cerah tiba-tiba berubah gelap, disusul dengan hujan deras dan angin kencang. Wilayah yang terdampak meliputi Kecamatan Karangtengah, Sukaluyu, Mande, dan Cikalongkulon.
Di Kecamatan Karangtengah, pohon tumbang menutup ruas Jalan Raya Bandung, mengakibatkan kemacetan parah. Sementara itu, di Kecamatan Mande, 16 pohon tumbang di berbagai lokasi, termasuk di sekitar Madrasah Tsanawiyah (MTs) Mathiayatulum di Desa Kademangan.
Akses Jalan Utama Sempat Lumpuh Total
Sejumlah pohon besar tumbang akibat angin kencang dan hujan lebat menutup akses jalan utama di Kabupaten Cianjur, terutama di ruas Jalan Raya Bandung dan Jalan Baru Kecamatan Sukaluyu.
Kejadian ini menyebabkan arus lalu lintas terhenti total selama beberapa jam, menghambat mobilitas masyarakat serta distribusi barang dan logistik. Warga terpaksa menunggu hingga pohon-pohon berhasil dibersihkan oleh petugas gabungan.
Selain itu, kondisi jalan yang tertutup pohon tumbang menimbulkan kemacetan panjang dan beberapa kendaraan terpaksa memutar arah untuk mencari jalur alternatif.
Tim gabungan dari BPBD, TNI, dan Polri segera melakukan evakuasi pohon tumbang agar jalan dapat kembali dilalui. Meski sebagian besar jalur utama telah dibuka, beberapa titik masih memerlukan pembersihan tambahan untuk memastikan keselamatan pengguna jalan.
Baca Juga: Pemkot Bandung Terapkan Efisiensi Anggaran, Layanan Dasar Tetap Jadi Fondasi Utama
Warga Dihimbau Tetap Waspada
Kepala BPBD Kabupaten Cianjur, Iwan Karyadi, mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat terjadi sewaktu-waktu.
Warga yang tinggal di zona rawan bencana, seperti tepi jalan, lereng bukit, atau kawasan hutan, diminta untuk menghindari aktivitas di luar rumah saat hujan deras disertai angin kencang. Langkah ini penting untuk meminimalkan risiko pohon tumbang, banjir, atau tanah longsor yang dapat membahayakan keselamatan.
Selain itu, masyarakat diimbau untuk memastikan kondisi lingkungan sekitar rumah, termasuk memeriksa kesehatan pohon yang berada di sekitar pemukiman agar tidak mudah roboh.
Warga juga dianjurkan menyiapkan peralatan darurat, memantau informasi cuaca secara rutin, dan segera melaporkan kepada aparat desa atau BPBD jika menemukan situasi yang berpotensi membahayakan.
Himbauan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat menghadapi bencana hidrometeorologi.
Respons Cepat Dari BPBD dan Relawan
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur bersama petugas kepolisian, TNI, dan relawan segera turun tangan untuk menangani bencana ini.
Tim gabungan membagi tugas untuk membersihkan material pohon tumbang dan membuka kembali akses jalan yang tertutup. Meskipun sebagian besar jalur utama telah dapat dilalui, petugas masih melakukan pembersihan di beberapa titik untuk memastikan jalur transportasi kembali normal.
Kesimpulan
Pemerintah Kabupaten Cianjur bersama BPBD dan instansi terkait akan melakukan evaluasi terhadap kejadian ini untuk menentukan langkah mitigasi yang tepat.
Salah satunya adalah melakukan pemangkasan pohon yang berpotensi tumbang dan memperbaiki sistem drainase untuk mencegah banjir. Selain itu, sosialisasi kepada masyarakat mengenai pentingnya kesiapsiagaan menghadapi cuaca ekstrem juga akan ditingkatkan.
Simak dan ikuti terus jangan sampai ketinggalan informasi terlengkap hanya di INFO KEJADIAN BANDUNG.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari www.detik.com
- Gambar Kedua dari bandung.kompas.com