Posted in

7 Satwa Bandung Zoo Mati Akibat Konflik Manajemen yang Berkepanjangan

Kebun Binatang Bandung atau Bandung Zoo tengah diterpa kabar duka setelah 7 satwa koleksi mati dalam kurun waktu tiga bulan terakhir.

7-Satwa-Bandung-Zoo-Mati-Akibat-Konflik-Manajemen-yang-Berkepanjangan

Kematian ini diduga kuat sebagai dampak dari konflik internal yang berkepanjangan antara dua kubu pengelola, yakni Yayasan Margasatwa Tamansari dan Taman Safari Indonesia (TSI) yang mengambil alih pengelolaan sejak Maret 2025.

Dualisme Manajemen yang Memicu Krisis

Sejak Maret 2025, Bandung Zoo mengalami dualisme kepengurusan yang menyebabkan ketegangan dan lemahnya koordinasi dalam pengelolaan kebun binatang. Yayasan Margasatwa Tamansari sebagai pengelola lama menuntut bukti legalitas pengelolaan yang diklaim oleh TSI sebagai pengurus baru.

Perselisihan ini berujung pada bentrokan antara pegawai lama dan petugas keamanan baru yang dipekerjakan oleh manajemen anyar. Situasi ini menimbulkan ketidakpastian operasional dan memengaruhi perawatan satwa secara langsung.

Bahkan, ketegangan internal menyebabkan penutupan sementara Bandung Zoo pada 3 Juli 2025 untuk menghindari dampak buruk bagi pengunjung dan satwa.

Kematian Satwa dan Kondisi Stres

Dalam periode sejak 20 Maret hingga akhir Juni 2025, tercatat tujuh satwa mati, termasuk burung pelikan dan binturong, serta satu satwa lain yang mengalami stres berat akibat perubahan kebijakan dan kondisi perawatan yang tidak optimal.

Sulhan Syafi’i, mantan Humas Yayasan Margasatwa Tamansari, menyatakan bahwa kematian satwa ini merupakan imbas langsung dari perubahan kebijakan pengelolaan yang tidak berjalan mulus.

Kondisi ini menjadi alarm serius bagi kesejahteraan satwa dan menunjukkan dampak negatif dari konflik internal yang berkepanjangan.

Penutupan Sementara dan Dampak Bagi Pengunjung

Penutupan Bandung Zoo secara mendadak pada 3 Juli 2025 membuat banyak pengunjung kecewa, termasuk rombongan anak-anak sekolah dan wisatawan lokal. Pihak kebun binatang mengumumkan penutupan melalui media sosial sebagai langkah antisipasi.

Hal ini dilakukan agar pengunjung tidak mengalami ketidaknyamanan akibat eskalasi konflik dan kehadiran petugas keamanan dalam jumlah besar yang berjaga di area kebun binatang.

Penutupan ini juga berdampak pada vendor makanan dan pelaku usaha di sekitar kawasan yang kehilangan pendapatan sementara waktu.

Baca Juga: Farhan Tegaskan Larangan Bawa HP ke Sekolah Bandung, Akan Berlaku Segera!

Seruan Wali Kota Bandung Untuk Penyelesaian Konflik

Seruan-Wali-Kota-Bandung-Untuk-Penyelesaian-Konflik

Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, angkat bicara mengenai situasi ini dengan menegaskan bahwa konflik internal pengelola Bandung Zoo. Hal ini sudah berlangsung lama dan berulang meski sudah beberapa kali dimediasi oleh pemerintah dan aparat penegak hukum.

Ia mengimbau kedua belah pihak untuk segera berdamai dan menyelesaikan perselisihan demi kelangsungan operasional kebun binatang dan kesejahteraan satwa.

Farhan juga menegaskan bahwa jika konflik terus berlanjut dan berdampak pada satwa. Pemkot Bandung tidak segan mengajukan peninjauan ulang izin konservasi eks situ yang dimiliki Bandung Zoo kepada Kementerian Kehutanan.

Tantangan Pengelolaan dan Harapan Masa Depan

Kondisi Bandung Zoo saat ini menjadi cermin penting bagi pengelolaan lembaga konservasi yang memerlukan kepemimpinan yang solid dan koordinasi yang baik antar pihak terkait. Konflik internal yang berkepanjangan tidak hanya merugikan satwa dan pengunjung, tetapi juga menurunkan citra dan kepercayaan publik terhadap institusi konservasi.

Diharapkan dengan adanya tekanan dari pemerintah dan masyarakat. Pengelola Bandung Zoo dapat segera menyelesaikan konflik dan fokus pada perbaikan kualitas perawatan satwa serta pelayanan publik.

Kesimpulan

Kematian tujuh satwa di Bandung Zoo selama tiga bulan terakhir merupakan dampak serius dari konflik manajemen yang berkepanjangan antara Yayasan Margasatwa Tamansari dan Taman Safari Indonesia. Dualisme kepengurusan menyebabkan lemahnya koordinasi, perubahan kebijakan yang tidak tepat, serta penutupan sementara kebun binatang demi keamanan pengunjung dan satwa.

Wali Kota Bandung mengimbau agar konflik segera diselesaikan agar tidak menimbulkan kerugian lebih besar, termasuk potensi pencabutan izin konservasi. Kasus ini menjadi pelajaran penting akan pentingnya manajemen yang profesional dan harmonis dalam menjaga kelangsungan konservasi satwa dan pelayanan publik di Bandung Zoo.

Untuk update terbaru dan informasi lengkap seputar berbagai kejadian di Bandung, seperti bencana alam, kemacetan, dan kegiatan masyarakat, anda bisa kunjungi Info Kejadian Bandung.


Sumber Informasi Gambar:

  1. Gambar Pertama dari inilahkoran.id
  2. Gambar Kedua dari news.detik.com