Posted in

Jabar Siaga Darurat Bencana, BPBD Perkuat Mitigasi Hingga Tingkat Desa

Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah menetapkan status siaga darurat bencana sejak 15 September 2025 hingga 30 April 2026.

Jabar Siaga Darurat Bencana, BPBD Perkuat Mitigasi Hingga Tingkat Desa

Langkah ini diambil sebagai tanggapan terhadap peningkatan potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, cuaca ekstrem, dan abrasi khas musim hujan. Sepanjang tahun ini saja, tercatat ratusan hingga ribuan kejadian bencana di seluruh wilayah Jabar.

Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Barat (BPBD) menunjukkan bahwa hingga 27 Oktober 2025, tercatat 1.204 kejadian bencana dengan rincian 215 banjir, 343 tanah longsor, 624 cuaca ekstrem, serta kejadian kekeringan, kebakaran lahan, dan gempa.

Dibawah ini Anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya seputaran Info Kejadian Bandung.

Peran Strategis BPBD Dalam Kesiapsiagaan

BPBD provinsi bekerja bersama BPBD kabupaten/kota serta perangkat wilayah lainnya untuk memperkuat mitigasi bencana, baik dari sisi struktural maupun non‑struktural.

Salah satu langkah penting adalah sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat agar lebih memahami potensi bahaya di lingkungan mereka.

Kepala Pelaksana BPBD Jabar, Teten Ali Mulku Engkun, menyebut bahwa “hutan harus terjaga” dan “jangan ada sampah” sebagai bagian dari mitigasi lingkungan yang harus menjadi kebiasaan masyarakat.

Selain itu, melalui surat edaran bersama Sekretaris Daerah dan Gubernur, pemerintah provinsi telah meminta agar kabupaten/kota menetapkan titik aman dan lokasi evakuasi yang jelas hingga tingkat desa.

Dari sisi pembiayaan, dana mitigasi dan penanggulangan bencana disiapkan tidak hanya dari APBD Provinsi, tetapi juga oleh sumber lain yang sah menurut peraturan perundangan.

Langkah‑langkah ini menunjukkan bahwa mitigasi bencana dilihat sebagai tugas bersama yang melibatkan pemerintah, masyarakat, serta berbagai pihak terkait.

Pendekatan Hingga Tingkat Desa

Salah satu aspek penting dari strategi mitigasi di Jawa Barat adalah memperkuat kesiapsiagaan hingga tingkat desa.

Melalui perangkat kewilayahan, seperti kepala desa, RT/RW, linmas, warga diimbau untuk aktif menjaga lingkungan. Membersihkan saluran air, dan menghindari aktivitas yang memperparah risiko seperti pembuangan sampah ke sungai.

Di beberapa desa, pemerintah desa telah mengeluarkan imbauan resmi agar warga melakukan evakuasi mandiri jika kondisi di lapangan mulai membahayakan, serta menjaga komunikasi dengan aparat desa atau petugas linmas.

Kolaborasi antara pemerintah desa, warga, dan BPBD kabupaten/kota diharapkan menciptakan sistem kesiapsiagaan yang lebih tangguh, yang tidak hanya menunggu peringatan dari pusat tetapi aktif di lapangan.

Baca Juga: Asap Tebal Selimuti Babakan Ciparay Bandung, Gudang Karton Terbakar Habis

Potensi Bencana Hidrometeorologi

Potensi Bencana Hidrometeorologi

Jawa Barat memang menghadapi tantangan besar menjelang musim hujan 2025‑2026. BMKG dan BPBD memperingatkan adanya potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat. Disertai angin kencang dan petir, yang dapat memicu banjir serta longsor secara tiba‑tiba.

Sedikitnya 95 kejadian bencana tercatat hanya sepanjang Oktober 2025, dengan hampir 20.000 jiwa terdampak, 4 orang meninggal, serta ribuan rumah terendam.

Kondisi alam yang menjadi faktor seperti curah hujan tinggi, topografi berbukit. Aliran sungai yang terhambat membuat potensi bencana tidak bisa dianggap enteng. Maka, kesiapsiagaan perlu dilakukan jauh sebelum bencana terjadi.

Langkah ke Depan

Penetapan status siaga darurat bencana ini bukan sekadar formalitas. Tetapi mendorong perubahan pola sikap dalam masyarakat: dari reaktif menuju proaktif.

Edukasi yang dilakukan oleh BPBD diharapkan membuat warga sadar bahwa menjaga lingkungan, memahami jalur evakuasi, dan merespon peringatan bencana secara cepat dapat menyelamatkan jiwa.

Pemerintah provinsi menegaskan bahwa kesiapsiagaan harus menyentuh semua level provinsi, kabupaten/kota, hingga desa.

Jika setiap elemen dari perangkat pemerintahan hingga warga biasa memahami perannya, maka penanganan bencana akan lebih cepat dan risiko kerugian bisa ditekan.

Simak dan ikuti terus jangan sampai ketinggalan informasi terlengkap hanya di INFO KEJADIAN BANDUNG.


Sumber Informasi Gambar:

  • Gambar Pertama dari www.detik.com
  • Gambar Kedua dari bandung.kompas.com