Kebun Binatang Bandung Zoo, salah satu ikon wisata edukasi di Kota Kembang, secara mendadak menutup operasionalnya pada Kamis, 3 Juli 2025.
Penutupan ini merupakan dampak langsung dari perseteruan internal dan dualisme manajemen yang telah lama melanda lembaga konservasi tersebut. Situasi yang semakin tidak kondusif ini menyebabkan operasional kebun binatang terhenti, menimbulkan ketidaknyamanan bagi pengunjung dan kekhawatiran terhadap nasib satwa di dalamnya.
Konflik ini memuncak dengan pengumuman penutupan yang diunggah pada pagi hari tanggal 3 Juli 2025, dengan alasan “perawatan dan pemeliharaan fasilitas”.
Dibawah ini anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya seputaran Info Kejadian Bandung.
Kronologi Kejadian Konflik
Konflik ini terjadi antara pengelola Bandung Zoo terdahulu, yakni Yayasan Margasatwa Tamansari (YMT), dengan pihak Taman Safari Indonesia (TSI) yang mengambil alih kepengurusan sejak akhir Maret 2025.
Para pekerja yang tergabung dalam serikat kerja Bandung Zoo mempertanyakan keabsahan pengurusan oleh manajemen baru. Mereka juga menilai bahwa manajemen baru tidak sah secara hukum dan masih berjaga di titik-titik penting, terutama ruang keuangan, demi menghindari penyalahgunaan dana publik. Pihak pekerja meminta legalitas sejak awal, namun dokumen tersebut tak kunjung ditunjukkan.
Kericuhan Internal
Kericuhan yang terjadi pada Rabu malam, 2 Juli 2025, diduga dipicu oleh dualisme manajemen ini. Situasi ini memaksa penutupan sementara operasional kebun binatang.
Humas Bandung Zoo dari manajemen lama, Sulhan Syafi’i, menjelaskan bahwa penutupan dilakukan sebagai bentuk antisipasi agar pengunjung tidak terdampak secara langsung oleh konflik yang sedang berlangsung di internal pengelola. Bahkan, Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, merasa geram karena konflik yang berkepanjangan ini tak kunjung menemukan solusi.
Baca Juga: Farhan Tegaskan Larangan Bawa HP ke Sekolah Bandung, Akan Berlaku Segera!
Ancaman Terhadap Satwa
Konflik dualisme manajemen juga berdampak serius pada kesejahteraan satwa di Bandung Zoo. Setidaknya tujuh satwa dilaporkan mati dalam periode tiga bulan terakhir, sejak 20 Maret 2025 hingga saat ini, sebagai imbas dari konflik internal.
Penutupan sementara bagi umum ini juga dilakukan karena dikhawatirkan konflik dualisme pengelolaan dapat berdampak tidak langsung terhadap satwa. Wali Kota Bandung Muhammad Farhan berharap konflik internal tersebut dapat segera diselesaikan, mengingat pentingnya keberlangsungan hidup satwa-satwa di Bandung Zoo.
Kekecewaan Pengunjung
Sejumlah calon pengunjung yang datang ke Bandung Zoo harus putar balik dari gerbang masuk karena penutupan sementara ini. Banyak warga, termasuk yang datang dari jauh seperti Kabupaten Garut. Merasa kecewa karena niat mereka untuk berwisata dan mengajak anak-anak melihat aneka satwa harus batal.
Penutupan ini terjadi di tengah musim liburan, menambah kekecewaan masyarakat yang tidak mengetahui informasi penutupan sebelumnya. Pihak manajemen Bandung Zoo telah mengumumkan penutupan operasional sementara ini melalui akun Instagram resmi mereka, @bandung_zoo.
Desakan Evaluasi Izin Konservasi
Pemerintah Kota Bandung mendesak Kementerian Kehutanan (Kemenhut) untuk mengevaluasi kembali izin konservasi eks situ yang diberikan kepada pengelola Bandung Zoo. Langkah ini dianggap perlu diambil apabila perselisihan antara dua kubu manajemen tidak juga menemukan titik temu.
Permintaan ini muncul karena konflik internal yang berlarut-larut semakin berdampak buruk pada jalannya operasional kebun binatang. Jika konflik tak kunjung selesai, Pemkot Bandung bahkan siap turun tangan mengambil alih pengelolaan.
Untuk update terbaru dan informasi lengkap seputar berbagai kejadian di Bandung, seperti bencana alam, kemacetan, dan kegiatan masyarakat, anda bisa kunjungi Info Kejadian Bandung.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari travel.detik.com
- Gambar Kedua dari exposenews.id