Posted in

Warga Bandung Antar Pasien Pakai Odong-Odong, Sorotan Pelayanan Desa Solokanjeruk

Sebuah video yang memperlihatkan seorang pasien diantar menggunakan mobil odong-odong menuju rumah sakit di Desa Solokanjeruk, Kabupaten Bandung, viral di media sosial.

Warga Bandung Antar Pasien Pakai Odong-Odong, Sorotan Pelayanan Desa Solokanjeruk

Kejadian pasien diantar mobil odong-odong menuju rumah sakit yang terjadi pada Minggu, 12 Oktober 2025 ini, memicu keprihatinan dan kritik warga terhadap pelayanan kesehatan desa yang dianggap belum maksimal. Terlihat dalam video, masyarakat kecewa karena ambulans desa tidak tersedia saat dibutuhkan.

Berikut ini rangkuman berbagai informasi menarik lainnya dan relevan yang bisa menambah wawasan Anda ada di Info Kejadian Bandung.

Kronologi Dan Kejadian Viral

Pada Minggu sore, pasien yang demam dan lemas setelah kegiatan pramuka membutuhkan pertolongan segera. Warga dan keluarganya mencoba memanggil ambulans desa, namun ambulans sedang dipakai, dan mobil yang ada di desa ternyata kendaraan pelayanan lain, bukan ambulans.

Karena kondisi pasien mendesak dan ambulans desa sedang digunakan, warga memutuskan menggunakan odong-odong. Kendaraan ini dijadikan alternatif transportasi menuju Rumah Sakit Ebah di Majalaya. Keputusan ini menjadi viral setelah video protes warga tentang penggunaan odong-odong untuk mengantar pasien diunggah dan tersebar luas di media sosial.

Video tersebut menampilkan ketua RT setempat yang mengekspresikan kecewaannya terhadap pelayanan desa, bahkan memohon agar Bupati Bandung turun tangan mengevaluasi pelayanan kesehatan. Namun, camat setempat menjelaskan bahwa kejadian itu merupakan miskomunikasi dan bukan karena kelalaian.

Klarifikasi Dan Tanggapan Pihak Desa

Camat Solokanjeruk, Rahmatullah Mukti Prabowo, memberikan klarifikasi bahwa ambulans desa memang ada dan secara umum pelayanan desa cukup responsif terhadap masyarakat. Ia menjelaskan ambulans sedang dipakai untuk membantu warga lain sehingga warga yang menunggu harus bersabar.

Menurut camat, operator ambulans butuh waktu untuk persiapan dan koordinasi, sedangkan pasien membutuhkan penanganan segera sehingga terjadi salah paham soal waktu kedatangan ambulans. Ia juga memastikan pihak desa sudah bermediasi dengan keluarga pasien dan kedua belah pihak telah saling memaafkan.

Pihak desa menegaskan bahwa mereka berkomitmen memberikan pelayanan terbaik dan akan terus mengevaluasi agar kejadian serupa tidak terjadi lagi. Kehadiran ambulans desa tetap menjadi prioritas dalam pelayanan kesehatan terutama di area yang sulit dijangkau.

Baca Juga: Tumpukan Sampah Mewabah di Bandung, Warga Keluhkan Bau Yang Menyengat

Dampak Sosial Dan Respons Masyarakat

Warga Bandung Antar Pasien Pakai Odong-Odong, Sorotan Pelayanan Desa Solokanjeruk

Insiden penggunaan odong-odong sebagai ambulans dadakan ini memicu beragam tanggapan dari masyarakat luas. Banyak yang mengungkapkan rasa prihatin sekaligus mengecam kondisi pelayanan kesehatan yang belum optimal di daerah tersebut. Video viral turut membuka diskusi tentang kebutuhan fasilitas kesehatan yang memadai.

Di sisi lain, warga desa menunjukkan solidaritas tinggi dengan memanfaatkan segala cara demi membantu sesama. Termasuk menggunakan odong-odong agar pasien segera mendapatkan pertolongan. Sikap gotong royong ini menjadi contoh positif meski dalam situasi darurat yang sulit.

Kejadian ini juga memicu pemerintah daerah untuk melakukan evaluasi mendalam terhadap pelayanan kesehatan desa dan fasilitas ambulans. Harapan masyarakat adalah adanya perbaikan sistem agar akses transportasi medis segera dan layak tersedia saat dibutuhkan.

Upaya Perbaikan Dan Harapan ke Depan

Menanggapi kasus ini, pemerintah Kabupaten Bandung bahkan Bupati Dadang Supriatna berjanji melakukan sidak dan audit pelayanan kesehatan desa. Pihak desa juga berkomitmen meningkatkan koordinasi operator ambulans dan memperjelas prosedur layanan agar tidak terjadi kebingungan di masa depan.

Penguatan sarana prasarana kesehatan dan pelatihan petugas medis di desa menjadi sorotan penting demi meningkatkan kualitas layanan bagi masyarakat. Penggunaan teknologi komunikasi dan sistem informasi juga diharapkan bisa mempercepat respon dalam kondisi darurat medis.

Masyarakat diimbau bersabar dan tetap berperan aktif melaporkan jika ada kendala pelayanan kesehatan. Dengan dukungan semua pihak, diharapkan insiden seperti penggunaan odong-odong sebagai kendaraan pasien tidak terulang dan pelayanan warga semakin prima di kemudian hari.

Dapatkan update terkini, berita terpercaya, dan informasi pilihan tentang Bandung kami hadirkan setiap hari spesial untuk Anda, hanya di sini Info Kejadian Bandung.


Sumber Informasi Gambar:

  1. Gambar Pertama dari kompas.com
  2. Gambar Kedua dari bacakoran.co