Tragedi terjadi di Kabupaten Bandung, ketika seorang ibu berinisial EN (34) ditemukan tewas gantung diri di rumah kontrakannya.
Seorang ibu berinisial EN (34) ditemukan tewas gantung diri di pintu kamar, sementara dua anaknya, AAP (9 tahun) dan AAP (11 bulan), ditemukan tergeletak di ruang tengah dengan dugaan keracunan.
Polisi menemukan sebuah surat wasiat yang ditulis tangan oleh EN, yang berisi curahan hati dan permintaan maaf kepada keluarga serta suaminya, YS. Dibawah ini anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya seputaran Info Kejadian Bandung.
Kronologi Penemuan Jenazah
Kejadian bermula ketika suami EN, YS, pulang kerja pada dini hari dan mendapati pintu rumah terkunci dari dalam. Setelah mengintip melalui ventilasi, ia melihat istrinya tergantung di pintu kamar.
Warga yang mendengar teriakan YS segera mendatangi lokasi dan mendobrak pintu rumah. Di dalam, mereka menemukan kedua anak EN sudah tidak bernyawa di ruang tengah. Polisi yang tiba di lokasi menemukan tidak ada luka terbuka pada tubuh ketiga korban dan pintu serta jendela rumah dalam keadaan terkunci dari dalam.
Anak-Anak Diduga Diracuni Sang Ibu
Polisi menduga bahwa sebelum mengakhiri hidupnya. EN terlebih dahulu meracuni kedua anaknya. Tidak ditemukan luka terbuka pada tubuh ketiga korban, dan pintu serta jendela rumah dalam keadaan terkunci dari dalam.
Dugaan keracunan ini diperkuat dengan temuan secarik kertas yang berisi curahan hati EN mengenai masalah ekonomi dan utang suaminya. Polisi masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan penyebab pasti kematian kedua anak tersebut dan apakah ada zat beracun yang ditemukan dalam tubuh mereka.
Baca Juga: Modus Minta Tolong, Pria Bandung Tipu Belasan Mahasiswa di Jatinangor Jadi Korban!
Pesan Terakhir yang Menggugah Hati
Isi surat wasiat EN menyentuh banyak orang. Ia menulis bahwa ia lebih rela masuk neraka daripada melihat anak-anaknya hidup menderita. “Abi ikhlas walaupun kudu asup naraka tibatan ningali anak-anak hirup susah,” tulisnya, yang berarti, “Saya ikhlas walaupun harus masuk neraka daripada melihat anak-anak hidup susah.
” Pesan ini mencerminkan betapa dalamnya penderitaan yang dirasakan EN sebelum mengambil keputusan tragis tersebut.
Tindak Lanjut Oleh Pemerintah
Kasus tragis ini mendapatkan perhatian serius dari pemerintah. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas peristiwa tersebut dan telah memerintahkan stafnya untuk mengunjungi rumah duka serta menindaklanjuti apa yang harus dilakukan untuk keluarga korban.
Pemerintah juga berkoordinasi dengan kementerian/lembaga terkait dan pemerintah daerah untuk memastikan layanan konseling dan perlindungan segera tersedia bagi keluarga.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Veronica Tan menekankan pentingnya sistem perlindungan yang lebih peka dan cepat dalam mendeteksi serta memberikan dukungan kepada perempuan dan anak-anak yang menghadapi kesulitan hidup.
Untuk update terbaru dan informasi lengkap seputar berbagai kejadian di Bandung. Seperti bencana alam, kemacetan, dan kegiatan masyarakat. Anda bisa kunjungi Info Kejadian Bandung.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari www.detik.com
- Gambar Kedua dari solobalapan.jawapos.com