Bandung telah lama dikenal sebagai kota yang indah dan penuh kreativitas, namun kini predikat baru menghampirinya kota termacet di Indonesia.

Berdasarkan data TomTom Traffic Index, Bandung menempati peringkat ke-12 kota dengan kemacetan terparah di dunia. Fenomena ini menimbulkan kekhawatiran serius bagi semua pihak. Polisi pun angkat bicara melalui beberapa analisa mendalam yang membedah akar masalah dan langkah yang tengah ditempuh.
Berikut ini Info Kejadian Bandung akan membahas paparan terstruktur berdasarkan analisis pihak kepolisian.
Ketidakseimbangan antara Kendaraan dan Infrastruktur
Polisi lalu lintas Polrestabes Bandung menyampaikan bahwa jumlah kendaraan yang terus meningkat tidak sebanding dengan kapasitas jalan yang ada. AKBP Wahyu Pristha Utama mengungkapkan bahwa pembangunan infrastruktur tidak berkembang secepat pertumbuhan jumlah kendaraan tiap tahun.
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, juga menyoroti bahwa jumlah kendaraan pribadi nyaris menyamai jumlah penduduk kota sekitar 2,6 juta jiwa diimbangi dengan sekitar 2,3 juta kendaraan bernomor D Bandung
Dua Skala Kemacetan
Polisi lalu lintas memetakan kemacetan dalam dua dimensi. Pertama secara temporal: pagi ketika warga memasuki kota untuk sekolah atau kerja, dan sore saat kembali jumlah warga yang bergerak bisa melipatgandakan populasi Bandung hingga menjadi sekitar 10 juta jiwa per hari.
Kedua secara skala: acara libur panjang, long weekend, dan kapasitas kota sebagai kota wisata menjadikan Bandung pusat mobilitas tinggi, memicu kemacetan yang parah.
Baca Juga: Lonjakan Kasus DBD di Kota Bandung Jadi Ancaman Serius Bagi Masyarakat
Upaya Polrestabes Dalam Meredam Kemacetan
Sebagai bagian dari langkah mitigasi, Polrestabes Bandung rutin melakukan rekayasa lalu lintas di kawasan rawan macet. Salah satu contoh keberhasilan adalah penataan jalur di kawasan Sukajadi Cipaganti serta Cihampelas, yang berhasil meredam kepadatan di titik-titik tersebut.
Untuk menghadapi libur panjang, polisi menyiagakan ratusan personel untuk berjaga di titik-titik rawan. Personel dikerahkan sejak beberapa hari sebelum libur, termasuk selama momen besar seperti Natal, Tahun Baru, dan Isra Miraj–Imlek
Peran Lampu Merah dan Rekayasa Lalu Lintas
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi menyatakan bahwa lampu lalu lintas yang terlalu panjang durasinya justru memperburuk kemacetan. Hal ini diperkuat oleh sejumlah pengamatan warga melalui diskusi online yang menyebut lampu merah di Bandung bisa terasa sangat lama dan bahkan tanpa manfaat signifikan dalam meredakan kemacetan.
Sementara itu, polisi telah mencoba beberapa rekayasa lalu lintas seperti di kawasan Sukajadi Cipaganti, yang menunjukkan perbaikan dan menjadi sikap positif mitigasi kemacetan.
Kurangnya Transportasi Publik Terintegrasi
Pakar transportasi dari ITB melihat akar masalah ada pada lemahnya sistem transportasi publik kota. Kota Bandung tidak sekedar menghadapi masalah teknis, melainkan kurangnya komitmen pemerintahan daerah untuk memperkuat infrastruktur transportasi massal.
Di forum-forum komunitas, wargapun menyuarakan bahwa angkot yang ngetem lama, trayek tidak jelas, serta jumlah bus dan kereta yang terbatas turut massif memperparah kemacetan.
Kesimpulan
Bandung menjadi kota termacet bukan karena satu sebab tunggal, melainkan akibat kombinasi infrastruktur yang tertinggal, ledakan kendaraan pribadi, kemacetan terjadwal di pagi–sore dan akhir pekan, serta sistem transportasi umum yang belum optimal.
Polisi sudah melakukan berbagai langkah adaptif seperti rekayasa lalu lintas dan penempatan personel prioritas. Namun tanpa transformasi sistemik dalam mobilitas dan tata kota, kemacetan bakal tetap jadi “penyakit kronis” Kota Bandung.
Untuk itu, Bandung perlu menyusun strategi terpadu gabungan salon rekayasa lalu lintas, pengembangan transportasi publik, pendidikan kesadaran berlalu lintas, hingga kebijakan tata kota cerdas sebagai upaya mewujudkan Bandung yang lebih lancar dan manusiawi.
Untuk update terbaru dan informasi lengkap seputar berbagai kejadian di Bandung, seperti bencana alam, kemacetan, dan kegiatan masyarakat. Anda bisa kunjungi Info Kejadian Bandung.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari jabar.jpnn.com
- Gambar Kedua dari www.detik.com