Posted in

Bandung Creative Hub: Akselerator UMKM dan Lokomotif Industri Kreatif

Bandung Creative Hub (BCH) diproyeksikan menjadi penghubung utama antara Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dengan industri di Kota Bandung.

Bandung Creative Hub: Akselerator UMKM dan Lokomotif Industri Kreatif

Dengan tujuan mengoptimalkan pemanfaatan fasilitasnya sebagai pusat inkubasi bisnis kreatif. Inisiatif ini menandai langkah strategis pemerintah daerah untuk memperkuat sektor ekonomi kreatif, memfasilitasi kolaborasi, dan membuka akses pasar yang lebih luas bagi pelaku UMKM.

Berikut Info Kejadian Bandung akan membahas berbagai program dan fasilitas, BCH diharapkan menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi kreatif yang berkelanjutan, sejalan dengan visi Bandung sebagai kota kreatif yang inovatif.

Peran Bandung Creative Hub Sebagai Pusat Inkubasi Bisnis Kreatif

Bandung Creative Hub (BCH) akan dimanfaatkan secara optimal sebagai pusat inkubasi bisnis kreatif bagi pelaku UMKM. Fasilitas ini berperan sebagai wadah dan pusat kegiatan kreatif di Kota Bandung, yang merupakan bagian dari rencana Pemerintah Kota Bandung untuk mengembangkan simpul-simpul kreatif.

BCH berfungsi sebagai fasilitas pengembangan kreativitas, edukasi, dan laboratorium untuk berbagai sektor industri kreatif masyarakat. Farhan, Wali Kota Bandung, menegaskan bahwa BCH dapat berkolaborasi dengan Sarinah dan BJB sebagai tempat inkubasi branding dan usaha bisnis kreatif UMKM di Bandung. Inisiatif ini memperkuat komitmen pemerintah daerah terhadap UMKM.

Dukungan Infrastruktur dan Teknologi

Bandung Creative Hub dilengkapi dengan berbagai fasilitas untuk menunjang industri kreatif. Fasilitas yang tersedia mencakup studio musik, studio foto, dan studio animasi. Selain itu, BCH juga menyediakan coworking space, studio produksi, laboratorium inovasi, galeri seni, dan ruang pertunjukan.

Peningkatan kapasitas UMKM kreatif dalam pemasaran digital dan e-commerce akan didukung melalui teknologi dan digitalisasi. Pemerintah Kota Bandung menargetkan pembangunan BCH sebagai fasilitas untuk 17 subsektor ekonomi kreatif, termasuk pengembangan permainan. Dukungan infrastruktur ini krusial untuk mendorong inovasi dan daya saing UMKM.

Baca Juga:

Kemitraan Strategis dan Kolaborasi

Pemanfaatan Bandung Creative Hub diharapkan dapat membuka peluang link and match antara pelaku UMKM di Kota Bandung dengan industri. Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM), Muhaimin Iskandar, menyatakan kekagumannya terhadap Bandung yang dulunya merupakan episentrum kreativitas, budaya, seni, dan gaya hidup di Tanah Air.

Muhaimin melihat infrastruktur kreatif seperti Bandung Creative Hub sebagai keunggulan Bandung dalam mewujudkan visi tersebut. BCH dinilai strategis dan siap dikembangkan menjadi pusat penggerak industri kreatif serta katalis dalam mempertemukan pelaku UMKM dengan investor potensial, memfasilitasi kemitraan yang berkelanjutan.

Strategi Pengembangan UMKM dan Akses Pasar

Strategi Pengembangan UMKM dan Akses Pasar

Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, memiliki komitmen tinggi untuk mengembangkan Bandung sebagai kota kreatif. Ekonomi kreatif tidak boleh berhenti pada produk seni dan gagasan, melainkan harus diintegrasikan ke dalam proses industrialisasi agar berdampak luas bagi masyarakat.

Farhan menyoroti bahwa Bandung memiliki lebih dari 17.000 pelaku UMKM yang tersebar dalam 17 subsektor ekonomi kreatif. Merupakan potensi besar untuk dioptimalkan melalui pendekatan terstruktur dan kolaboratif.

Tantangan terbesar bagi pelaku UMKM kreatif adalah akses permodalan dan koneksi ke pasar. Oleh karena itu, Farhan ingin Bandung Creative Hub menjadi pusat komando penggerak industrialisasi ekonomi kreatif, bukan hanya tempat pelatihan atau inkubasi.

Peran Pemerintah sebagai Fasilitator

Pemerintah memiliki peran penting sebagai fasilitator atau “mak comblang” yang menjembatani pertemuan antara UMKM dengan para investor. Untuk mewujudkan misi ini, Farhan meminta Deputi Kemenko PM, Leontinus Alpha Edison, untuk berkantor langsung di Bandung Creative Hub.

Kolaborasi ini akan melibatkan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata serta Ekonomi Kreatif (Disbudparekraf). Kota Bandung dalam menyusun program konkret yang menyasar pengembangan UMKM kreatif dan jejaring investor. Muhaimin juga menekankan bahwa di era pasca-pandemi, sektor ekonomi kreatif berpotensi tumbuh lebih cepat jika didukung kebijakan dan ekosistem yang tepat.

Kesimpulan

Bandung dikenal sebagai kota dengan karakter gaya hidup yang khas dan menjadi trendsetter nasional. Keunikan ini menjadi modal sosial dan budaya yang tidak dimiliki semua kota. Pengembangan industri kreatif di Bandung tidak dapat dilepaskan dari karakter masyarakatnya yang terbuka, inovatif, dan memiliki selera estetika tinggi.

Dengan mengintegrasikan budaya lokal, gaya hidup urban, dan pendekatan bisnis modern, diharapkan tercipta ekosistem industri kreatif yang berkelanjutan. Simak dan ikuti terus Info Kejadian Bandung agar Anda tidak ketinggalan informasi menarik lainnya yang akan terupdate setiap hari.


Sumber Informasi Gambar:

  1. Gambar Pertama dari jabar.idntimes.com
  2. Gambar Kedua dari golali.id