Posted in

Perkelahian di Bandung Berujung Tragedi Fatal, Pengendara Motor Tewas

Perkelahian di Bandung berujung tragedi fatal ketika Hadi Sukma Jaelani tewas ditusuk akibat cekcok sepele di jalan raya.

Perkelahian di Bandung Berujung Tragedi Fatal, Pengendara Motor Tewas

Insiden bermula karena perselisihan lampu sein dan berakhir dengan penganiayaan di depan minimarket Jalan Derwati-Ciwastra. Polisi berhasil menangkap pelaku, Alik, yang kini dijerat pasal penganiayaan berat.

Temukan informasi terkini seputar peristiwa di Bandung yang hanya ada di .

Perkelahian Kecil Berakhir Dengan Tragedi Fatal

Peristiwa tragis terjadi di Bandung pada Jumat malam, 21 November 2025, ketika seorang pengendara motor bernama Hadi Sukma Jaelani tewas akibat ditusuk oleh seorang pria bernama Alik. Insiden ini bermula dari cekcok di jalan raya karena Hadi tidak menyalakan lampu sein saat berbelok di Bundaran Pasar Kordon.

Setelah keributan singkat tersebut, keduanya berpisah. Namun Hadi mengejar Alik hingga kedua pria ini terlibat perkelahian fisik di depan sebuah minimarket di Jalan Derwati-Ciwastra. Dalam bentrokan itu, Alik mengeluarkan pisau dan menusuk Hadi satu kali di dada hingga mengenai jantung, menyebabkan Hadi meninggal dunia di tempat.

Kasatreskrim Polrestabes Bandung, Kompol Anton, menjelaskan bahwa meskipun hanya satu tusukan, luka tersebut sangat fatal karena tembus ke jantung. Alik mengaku dalam keadaan dipengaruhi obat-obatan saat melakukan tindakan tersebut dan merasa kesal karena permintaan maafnya tidak diterima oleh korban.

Rangkaian Peristiwa Hingga Penangkapan Pelaku

Setelah melakukan penusukan, Alik meninggalkan lokasi kejadian dan pulang ke rumah. Ia kemudian menceritakan insiden tersebut kepada ayahnya, yang meminta Alik segera meninggalkan rumah. Alik pun pergi ke tempat kerjanya di sebuah apotek dan kemudian bersembunyi di Ciwidey, Kabupaten Bandung, di rumah temannya.

Polisi berhasil menangkap Alik di tempat persembunyiannya pada Sabtu, 22 November 2025 sekitar pukul 20.00 WIB. Barang bukti berupa pisau dan pakaian yang dipakai Alik saat kejadian turut disita. Saat ini Alik telah ditahan dan dijerat dengan pasal penganiayaan berat yang mengakibatkan kematian dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara.

Kejadian ini menjadi peringatan keras tentang bahaya eskalasi emosi di jalan raya yang bisa berujung pada kekerasan fatal hanya karena persoalan sepele seperti tidak menyalakan lampu sein.

Baca Juga: Hendak Tawuran, 25 Anggota Geng Motor di Bandung Ditangkap Polisi

Reaksi Warga dan Keluarga Korban

Reaksi Warga dan Keluarga Korban

Warga Bandung khususnya di sekitar lokasi kejadian sangat berduka atas kematian tragis Hadi Sukma Jaelani. Mereka mengecam tindakan kekerasan yang tidak perlu ini dan mengimbau agar masyarakat lebih mengutamakan sikap saling menghormati dan mengendalikan emosi saat beraktivitas di jalan raya.

Keluarga korban sangat terpukul atas hilangnya Hadi yang dikenal sebagai sosok pekerja keras dan penyabar. Mereka berharap pelaku mendapat hukuman setimpal agar kejadian serupa tidak terulang lagi di masa depan.

Pesan Keselamatan Berlalu Lintas dari Polisi

Polrestabes Bandung mengingatkan pentingnya disiplin berlalu lintas, termasuk penggunaan lampu sein saat berbelok, sebagai bagian dari keselamatan bersama di jalan raya. Kasatreskrim Kompol Anton menegaskan agar pengendara saling menghargai dan menghormati hak pengguna jalan lain demi mencegah konflik fatal.

Aparat kepolisian juga memperingatkan agar masyarakat tidak main hakim sendiri, apalagi sampai menggunakan kekerasan. Kasus ini dijadikan momentum edukasi bagi pengendara agar lebih sabar dan tertib dalam berlalu lintas serta menyerahkan penyelesaian masalah hukum kepada pihak berwenang.

Dengan pendekatan tegas dan penyuluhan intensif, diharapkan insiden sejenis yang berawal dari kesalahpahaman kecil tidak berakhir tragis dan suasana berlalu lintas di Bandung makin aman dan tertib.

Tetap ikuti update berita terbaru seputar berbagai kejadian di Bandung yang menarik hanya ada di Info Kejadian Bandung.


Sumber Informasi Gambar:

  1. Gambar Pertama dari bandung.kompas.com
  2. Gambar Kedua dari bandung.kompas.com