Kolong Jembatan Pasupati di Bandung Wetan kini bebas dari tumpukan sampah berkat kerja sama DLH, aparat kecamatan, dan warga setempat.

TPS ditutup, sampah residu dialihkan ke insinerator, sedangkan organik diolah melalui budidaya maggot dan komposting. Inovasi ini menjadi model pengelolaan sampah ramah lingkungan dan berkelanjutan, meningkatkan disiplin pemilahan sampah di rumah.
Temukan informasi terkini seputar peristiwa di Bandung yang hanya ada di Info Kejadian Bandung.
Kolong Jembatan Pasupati Bersih dari Sampah
Kolong Jembatan Prof Mochtar Kusumaatmadja atau Pasupati di Kecamatan Bandung Wetan kini bebas dari tumpukan sampah. Penutupan Tempat Penampungan Sementara (TPS) di lokasi ini dilakukan oleh petugas Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandung pada Selasa, 18 November 2025.
Seluruh sampah yang sebelumnya menumpuk di TPS telah dipindahkan ke tempat pengolahan yang sudah disiapkan di Rumah Deret. Kepala DLH Darto mengatakan volume sampah yang diangkut mencapai 15-16 ritase, tiap rit membawa rata-rata 6 meter kubik.
DLH juga memastikan akan terus memantau supaya lokasi ini tidak kembali jadi tempat pembuangan sampah ilegal. Kerja sama antara DLH dan aparat kewilayahan diharapkan dapat menjaga kebersihan dan kenyamanan lingkungan di kelurahan Tamansari.
Penutupan TPS Berdasarkan Kesepakatan Warga
Penutupan TPS di kolong Pasupati ini merupakan hasil kesepakatan antara Dinas Lingkungan Hidup dengan tiga RW setempat, yakni RW 7, RW 9, dan RW 15. Sekretaris Camat Bandung Wetan, Dadang Sobandi, menyatakan TPS itu tidak akan dibuka kembali untuk menampung sampah warga.
Dadang menyampaikan bahwa pengosongan TPS berjalan lancar berkat kerja sama antar warga dan pihak pemerintahan. Ke depan, sampah residu akan dialihkan ke insinerator di area Rumah Deret. Sedangkan sampah organik akan dikelola oleh komunitas lokal melalui budidaya maggot dan komposter.
Pendekatan ini diharapkan membuat warga semakin disiplin dalam memilah sampah sejak dari rumah. Kolaborasi bersama antara warga dan pemerintah diharapkan menjadikan Tamansari mandiri dalam pengelolaan sampah serta membantu menekan volume sampah Kota Bandung secara keseluruhan.
Baca Juga: Pemkot Bandung Tawarkan 11 Aset Strategis Untuk Investor di BIF 2025
Inovasi Dalam Pengelolaan Sampah Berkelanjutan

Pengelolaan sampah di kawasan Pasupati semakin inovatif dengan pemanfaatan teknologi ramah lingkungan. Sampah residu dari tiga RW warga diarahkan ke insinerator yang efektif mengurangi limbah padat. Sementara bagian organik diolah secara alami lewat budidaya maggot dan komposting oleh Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM).
Kepedulian warga juga terlihat dalam pelatihan pemilahan sampah yang rutin diberikan oleh DLH bersama KSM. Budidaya maggot menjadi solusi ekonomis dan ekologis untuk mengolah sampah organik sekaligus menghasilkan pakan ternak yang bernilai jual.
Pendekatan ini menjadi model pengelolaan sampah perkotaan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Diharapkan hasil pengelolaan di Tamansari bisa direplikasi di wilayah lain di Kota Bandung dan menjadi contoh inovasi pengurangan sampah.
Harapan Untuk Disiplin dan Kebersihan Berkelanjutan
Warga Tamansari diharapkan semakin disiplin dalam menjalankan pemilahan sampah sejak di rumah. Kemampuan memilah sampah menjadi kunci penting agar pengelolaan di tingkat kelurahan semakin efektif dan berdampak nyata. DLH bersama aparat kecamatan akan terus mengawasi dan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya kebersihan.
Darto selaku Kepala DLH menegaskan monitoring akan diperketat agar TPS tidak kembali menjadi titik pembuangan sampah liar. Dengan kerja sama antara pemerintah dan masyarakat, lingkungan di sekitar kolong Pasupati dapat terus tertata rapi dan bebas dari gangguan sampah.
Optimisme tinggi muncul dari masyarakat dan pemangku kepentingan bahwa pengelolaan sampah yang berorientasi pada pemilahan dan pengolahan ramah lingkungan menjadi kunci sukses menjaga Kota Bandung bersih dan sehat untuk masa depan yang lebih baik.
Tetap ikuti update berita terbaru seputar berbagai kejadian di Bandung yang menarik hanya ada di Info Kejadian Bandung.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari jabar.tribunnews.com
- Gambar Kedua dari rri.co.id